Sexy Purple Lips

daftar isi

bioadataku

BIODATA

Nama

:

Aulia Firdaus M

Alamat

:

Balongsari 9 No 2

Sekolah

:

SMAN 3 Mojokerto

Agama

:

ISLAM

Jenis kelamin

:

Perempuan

No hp

:

089678458793

\

Jumat, 28 Februari 2014

menghilangkan mata panda


CARA MENGHILANGKAN MATA PANDA :
1.Menggunakan es batu
Manfaat es batu memang banyak sekali macamnya, ada yang menggunakannnya untuk mengobati sakit gigi dan ada pula yang memanfaatnya untuk mengatasi masalah mata panda.

Adapun cara mengatasi mata panda dengan menggunakan es adalah dengan cara sebagai berikut:
  • Siapkan es batu, secukupnya kemudian pecah es menjadi kecil.
  • Masukan es batu kedalam kain pengompres.
  • Gunakan es batu yang sudah anda bungkus dengan kain kompres untuk mengompres kebagian mata anda selama 5 menit saja sebelum anda tidur.
  • Lakukan secara rutin yahh ;)
2.Menggunakan Buah mentimun
Adapun caranya adalah sebagai berikut:
  • Siapkan buah mentimun segar
  • Potong buah tipis saja, sebanyak 2 potongan
  • Gunakan potongan buah mentimun ini untuk menutupi mata anda. Dengan posisi badan berbaring tidur
  • Biarkan buah timun menempel kurang lebih 20-30 menitan.
  • Kerjakan cara ini rutin sebelum anda tidur juga.
3. Memanfaatkan kantung teh celup
Nah hayoo siapa yang sering minum teh,, teh memang memiliki manfaat yang sangat banyak untuk kesehatan tubuh, dan salah satunya adalah dapat mengasi masalah mata panda. Untuk caranya sendiri dapat anda lihat dibawah ini:
  • Ambil kantung teh celup yang sudah basi (alias sudah digunakan kemarin).
  • Rendam kantung the celup beberapa menit.
  • Kemudian kompreskan pada mata panda anda sebelum anda tidur
  • Biarkan tertempel kira kira 10-30 menitan.
Oke itulah cara alami mudah dan ampuh yang bisa saya bagikan untuk anda semoga bisa bermanfaat, selamat mencoba semoga masalah mata panda anda dapat teratasi.

Kamis, 27 Februari 2014

PERBEDAAN JILBAB DAN KRUDUNG DALAM ISLAM


            Ketika ada seorang muslimah yang mengenakan jilbab dengan baik dan benar, sesuai tuntunan syariat Islam, banyak orang merasa heran. Bahkan ada sebagian besar yang menganggapnya aneh. Sebab, di tengah maraknya busana wanita yang mengeksploitasi keindahan tubuh wanita, muslimah yang mengenakan jilbab dengan sempurna tentunya adalah fenomena keanehan. Sebuah keterasingan.


Banyak kesalahpahaman terhadap Islam di tengah masyarakat. Misalnya saja jilbab. Tak sedikit orang menyangka bahwa yang dimaksud dengan jilbab adalah kerudung. Padahal tidak demikian. Jilbab bukan kerudung. Dalam kitab Al Muam Al Wasith halaman 128, jilbab diartikan sebagai Ats tsaubul musytamil alal jasadi kullihi (pakaian yang menutupi seluruh tubuh), atau Al Mula`ah tasytamilu biha al mar`ah (pakaian luar yang digunakan untuk menutupi seluruh tubuh wanita).
dan aurat wanita adalah seluruh anggota tubuhnya kecuali wajah dan dua telapak tangannya. Lehernya adalah aurat, rambutnya juga aurat bagi orang yang bukan mahram, meskipun cuma selembar. Seluruh tubuh kecuali wajah dan dua telapak tangan maka selain dua itu adalah aurat yang wajib ditutup.Hal ini berlandaskan firman Allah SWT :
Dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.”?  (QS An Nuur : 31)
“(Seluruh tubuh) wanita itu adalah aurat.”
Apabila seorang wanita telah baligh maka tidak boleh ia menampakkan (tubuhnya) kecuali wajahnya dan selain ini digenggamnya antara telapak tangan yang satu dengan genggaman terhadap telapak tangan yang lainnya.”
Nabi SAW pernah berkata kepada Asma` binti Abu Bakar :
Wahai Asma` sesungguhnya seorang wanita itu apabila telah baligh (haidl) maka tidak boleh baginya menampakkan tubuhnya kecuali ini dan ini seraya menunjukkan wajah dan telapak tangannya.” (HR. Abu Dawud)

“Hendaklah mereka mentutupkan kain kerudung ke dadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya.” (QS An Nuur : 31)
Dan karena firman Allah SWT mengenai pakaian bagian bawah (jilbab) :
“Wahai Nabi katakanlah kepada isteri-isterimu, anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mu’min: ‘Hendaklah mereka mengulurkan jilbabnya.”?  (QS Al Ahzab : 59)

Diriwayatkan dari Ummu ‘Athiah RA, bahwa dia berkata :
“Rasulullah SAW memerintahkan kami agar keluar (menuju lapangan) pada saat hari raya Iedul Fithri dan Iedul Adlha, baik ia budak wanita, wanita yang haidl, maupun yang perawan.?  Adapun bagi orang-orang yang haidl maka diperintahkan menjauh dari tempat shalat, namun tetap boleh menyaksikan kebaikan dan seruan kaum muslimin.?  Lalu aku berkata: Wahai Rasulullah SAW salah seorang di antara kami tidak memiliki jilbab.?  Maka Rasulullah SAW menjawab: ‘Hendaklah saudaranya itu meminjamkan jilbabnya.”

dr Ibnu Umar bahwa dia berkata, Rasulullah SAW bersabda :
            Barang siapa yang melabuhkan/mengulurkan bajunya karena sombong, maka Allah tidak akan melihatnya pada Hari Kiamat nanti. Lalu Ummu Salamah berkata, Lalu apa yang harus diperbuat wanita dengan ujung-ujung pakaian mereka (bi dzuyulihinna). Nabi SAW menjawab,Hendaklah mereka mengulurkannya (yurkhiina) sejengkal (syibran). Ummu Salamah menjawab,Kalau begitu, kaki-kaki mereka akan tersingkap.Lalu Nabi menjawab,Hendaklah mereka mengulurkannya sehasta (dzira`an) dan jangan ditambah lagi.
Hadits di atas dengan jelas menunjukkan bahwa pada masa Nabi SAW, pakaian luar yang dikenakan wanita di atas pakaian rumah yaitu jilbab telah diulurkan sampai ke bawah hingga menutupi kedua kaki.

            Berarti jilbab adalah terusan, bukan potongan. Sebab kalau potongan, tidak bisa terulur sampai bawah. Atau dengan kata lain, dengan pakaian potongan seorang wanita muslimah dianggap belum melaksanakan perintah yudniina alaihinna min jalaabibihina (Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbabnya). Di samping itu kata min dalam ayat tersebut bukan min lit tabidh (yang menunjukkan arti sebagian) tapi merupakan min lil bayan (menunjukkan penjelasan jenis). Jadi artinya bukanlah Hendaklah mereka mengulurkan sebagian jilbab-jilbab mereka (sehingga boleh potongan), melainkan?  Hendaklah mereka mengulurkan jilbab-jilbab mereka (sehingga jilbab harus terusan).(Lihat Nizham Al Ijtima'i fil Islam, hal. 45-51)

            jika seorang wanita muslimah keluar rumah tanpa mengenakan jilbab seperti itu, dia telah berdosa, meskipun dia sudah menutup auratnya. Sebab mengenakan baju yang longgar yang terulur sampai bawah?  adalah fardlu hukumnya. Dan setiap pelanggaran?  terhadap yang fardlu dengan sendirinya adalah suatu penyimpangan dari syariat Islam di mana pelakunya dipandang berdosa di sisi Allah. [Muhammad Shiddiq Al Jawi]


sumber : hamza-abdullah.blogspot.com

perilaku ROSULULLAH yang patut dicontoh


Rosullah adalah nabi yang patut kita contoh dalam hal perilaku. Kita sebagai umatnya setidaknya melakukan hal serupa atau meniru kabaikan-kebaikan yang dilakukan oleh Rosulullah.
Berikut adalah perilaku-perilaku Rosulullah yang patut dicontoh :

  1. Beliau biasanya memaafkan musuh dan para sahabat-sahabatnya yang menyakitinya. Di perang Uhud beliau berdoa untuk kaum kafir yang menyebabkan mulutnya berdarah “Ya Allah maafkan mereka yang tidak tahu”
  2. Beliau sangat penyantun. Beliau biasa memberi minum hewan piaraanya dengan ember dan menunggunya hingga selesai. Beliau membersihkan wajah dan mata kuda tungganganya.
  3. K etika dipanggil, beliau menjawab dengan berkata “labaik” (ya!) Beliau tidak pernah melangkahi orang lain. Beliau biasa duduk di kedua kakinya. Ketika menunggang hewan dan melihat ada orang yang berjalan, beliau mengajak orang itu menumpang di hewan tunggangannya.
  4. Beliau tidak memandang dirinya memiliki kelebihan dibanding lainnya. Ketika sedang berada dalam sebuah perjalanan bersama sahabat-sahabatnya mereka bermaksud memasak seekor kambing. Salah seorang di antara mereka memberikan kambingnya. Ada yang menawarkan diri mengulitinya. Ada yang menawarkan sebagai juru masak. Rasulullah SAW kemudian menawarkan dirinya mencari kayu bakar. Para sahabat berkata “Ya Rasulullah Anda duduk sajalah. Kami yang akan mencari kayunya.” Beliau menjawab “ya! saya tahu Anda semua siap melakukannya. Tetapi saya tidak ingin duduk-duduk saja sementara yang lain bekerja. Allah tidak suka kalau ada yang duduk-duduk saja sedang yang lain bekerja. ” Beliau lalu berdiri dan pergi mencari kayu bakar.
  5. Ketika beliau mengunjungi sahabat-sahabatnya beliau tidak selalu duduk di bagian depan. Beliau mencari tempat yang kosong. Ketika beliau datang, sahabat-sahabatnya cepat-cepat berdiri. Beliau berujar “janganlah kalian berdiri untuk menghormatiku bersikaplah biasa seperti ketika kalian kedatangan orang lain. Saya seperti orang lain. Saya makan seperti yang lainnya. Sayapun duduk kalau lelah.”
  6. Seringkali nabi duduk di kedua lututnya. Beliau juga pernah berdiri menggunakan lututnya ketika memeluk menyambut sahabat-sahabatnya. Beliau tidak pernah membedakan makanan untuknya dan para pembantunya, demikian juga dalam hal berpakaian. Beliau sering membantu pelayannya menyelesaikan pekerjaan. Beliau tidak pernah menyumpahi atau menyakiti orang lain. Anas bin Malik, yang setia melayaninya berkata, “aku menjadi pelayan Rasulullah selama 10 tahun. Beliau membantuku lebih sering dibanding aku membantunya. Beliau tidak pernah memarahiku. Beliau tidak pernah berkata kasar kepadaku.”
  7. Beliau suka menambal sendiri pakaiannya yang sobek, memerah susu kambingnya, dan memberi minum hewan piaraannya. Beliau sering membawa barang-barang belanjaan sendiri ke rumahnya. Dalam perjalanan, beliau sering memberi makan hewan tunggangannya. Kadang-kadang beliau melakukannya sendiri dan kadang-kadang dilakukan oleh pelayannya.
  8. Ketika beliau dipanggil dengan sebutan pelayan oleh seorang pelayan, sebuah kebiasaan di Madinah, beliau lalu berjalan dengan pelayan itu beriringan.
  9. Beliau sering mengunjungi orang yang sakit dan menghadiri pemakamannya. Untuk menggembirakan hati si sakit, beliau mengunjunginya meskipun si sakit kafir atau munafik.
  10. Setelah beliau melaksanakan sholat subuh di Masjid, beliau menghampiri para sahabatnya sambil berkata: “Adakah yang sakit? Bila ada mari kita mengunjunginya.” Kemudian beliau juga berkata:”adakah yang meninggal?Bila ada mari kita membantunya.”Kemudian beliau sering juga berkata:”adakah di antara kalian yang bermimpi sesuatu? Bila ada mari kita tafsirkan mimpinya.” Bila ada yang meninggal beliau membantu menyiapkan pemakamnnya dan menyolatkannya serta menghadiri pemakamannya.
  11. Ketika beliau tidak melihat sahabat-sahabatnya selama tiga hari beliau akan menanyaknnya. Bila sahabatnya itu sedang bepergian beliau mendoakannya, atau bila sahabatnya ada di kotanya beliau akan mengunjunginya.
  12. Beliau selalu mendahului menyambut orang lain yang dijumpainya.
  13. Beliau suka mengendarai unta, keledai, dan kadang-kadang mengajak orang lain menunggang bersamanya.
  14. Beliau suka melayani tamunya dan para sahabatnya dan beliau menyatakan: “orang yang paling dekat dengan masyaraktnya adalah orang yang selalu melayani orang lain.”
  15. Tidak seorang pun pernah menyaksikan beliau tertawa terbahak-bahak. Beliau suka tersenyum kecil. Kadang-kadang gigi depannya tampak ketika beliau tertawa.
  16. Beliau selalu tampak hati-hati dan cermat. Beliau suka berbicara pelan-pelan. Beliau biasa memulai pembicaraan dengan senyum.
  17. Beliau tidak pernah berbicara yang mubazir atau tanpa keperluan. Bila beliau memerlukan sesuatu beliau akan berbicara dengan singkat dan jelas. Terkadang beliau mengulangi pembicaraan sampai tiga kali agar bias dipahami.
  18. Beliau biasa bercanda dengan orang-orang asing, orang yang pernah dikenalnya, anak-anak, wanita tua, dan wanita yang menjadi mahramnya (yang tidak boleh dinikahi). Namun demikian, hal itu tidak membuatnya lupa kepada Allah.
  19. Tak seorang pun sanggup melihatnya berlama-lama karena kemulyaannya. Bila seseorang melihatnya, ia pasti mulai berkeringat. Beliau sering berkata janganlah engkau ..dirimu! saya bukanlah raja. Saya bukanlah penjahat. Saya adalah anak dari seorang wanita dan saya juga makan daging kering.” Sehingga orang lain hilang kekuatirannya dan menjelaskan masalah yang dihadapinya.
  20. Beliau tidak memiliki pengawal atau penjaga. Setiap orang dapat menemuinya dan mengutarakan masalahnya.
  21. Beliau sangat pemalu. Beliau biasa memperhatikan wajah orang yang mengajaknya berbicara.
  22. Beliau tidak pernah mempermalukan orang akibat kesalahannya. Beliau tidak pernah mengeluhkan orang lain. Kalau beliau tidak senang dengan kata-kata atau perbuatan orang lain maka beliau berkata: “heran koq ada orang yang kelakuannya seperti itu.”
  23. Meskipun beliau orang yang memiliki keutamaan, beliau berkata: “Di antara kalian akulah orang yang paling paham tentang Allah dan paling takut kepada-Nya. Bila kalian tahu apa yang aku ketahui maka kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”
  24. Hatinya sangat mulya dan memiliki keberanian. Di perang Hunain, banyak tentara Muslim lari mengumpulkan harta rampasan perang. Akibatnya di sekitar beliau hanya tinggal beberapa orang saja. Selanjutnya pasukan musuh menyerang secara tiba-tiba dan mereka mengelilingi Rasulullah. Namun Rasululllah tidak bias ditaklukan.

Rabu, 26 Februari 2014

Manfaat berwudhu


Sebuah studi baru menegaskan bahwa bilasan ke mulut dengan air dapat melindungi mulut dari penyakit gusi dan peradangan, gigi berlubang, memperkuat otot-otot mulut, wajah dan melindunginya dari infeksi saluran pernafasan. Adapun ketika mencuci hidung dan menghirup air  ke dalamnya mampu menyelamatkannya dari bakteri yang terdapat di dalamnya. Bahkan orang-orang yang memelihara wudhu dengan baik, akan mampu melindungi hidungnya sehingga bebas dari bakteri. Dan ini akan melindungi hidung dari berbagai penyakit dan mencegah bakteri bergerak ke sistem pernafasan. Dapaun ketika membasuk wajah akan membuat wajah tampak segar dan penuh vitalitas dan melindunginya dari kuman dan debu. Allah berfirman:
إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ
“Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mensucikan diri” (Al-Baqarah: 222].

            Berbagai studi lainnya juga menegaskan bahwa mencuci muka dapat membersihkan mata dari debu dan kuman.Dan melindunginya dari
Berbagai infeksi. Begitu pula dengan mencuci tangan akan menghapus sisa-sisa keringat yang terdapat di permukaan kulit dan membuka pori-pori kulit sehingga dapat bernapas dengan baik. Ditambah lagi dapat menghapus lemak dan minyak yang terdapat pada kulit wajah dan tangan oleh adanya sekresi kulit. Dan ini tercermin secara positif pada kondisi tubuh yang sehat, nabi saw bersabda:
إِسْبَاغُ الْوُضُوْءِ شَطْرُ الإِيْمَانِ
“Menyempurnakan wudhu adalah bagian dari Iman” (Muslim)


            Para Dokter juga mengatakan bahwa mencuci kaki dengan cara diusap dengan baik akan melindungi kulit dari infeksi dari kotoran kaki dan berbagai penyakit kulit yang terdapat di tempat itu. Begitupula dengan mencuci muka, tangan dan kaki    dengan cara diusap pada bagian-bagian tersebut akan mampu merevitalisasi aliran darah di pembuluh darah, dan ini tercermin pada kondisi psikologis orang yang beriman sehingga dapat menambah ketentraman dan ketenangan, dan menyingkirkan berbagai penyakit
emosi  psikologis yang buruk. Nabi saw bersabda:
مَنْ تَوَضَّأَ فَأَحْسَنَ الْوُضُوءَ خَرَجَتْ خَطَايَاهُ مِنْ جَسَدِهِ حَتَّى تَخْرُجَ مِنْ تَحْتِ أَظْفَارِهِ
“Barangsiapa berqudhu dengan baik maka akan keluarlah dossa-dosa dari tubuhnya sampai ada yang keluar dari bawah kukunya”. (Muslim)

--------------------
Oleh: Abduldaem Al-Kaheel

bagaimana keadaan lingkungan SMAN 3 Mojokerto

Template by:
Free Blog Templates